Sabtu, 07 Maret 2015

Cara penilaian Baik dan Buruk menurut beberapa Faham / Aliran

Cara penilaian Baik dan Buruk menurut beberapa Faham / Aliran

 

Kita sebagai manusia, mempunyai akal dan pikiran dan bisa membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Namun ada beberapa pandangan, paham dan aliran yang membedakan kita memandang sesuatu baik dan buruknya, Kita tidak bisa memungkiri juga bahwa didalam diri manusia memiliki begitu banyak sifat, baik itu sifat yang postif maupun negatif.  Sifat yang baik dan sifat yang buruk merupakan dua hal yang saling berdampingan satu sama lain.  Baik sifat buruk maupun sifat baik dapat ditemukan pada diri seseorang.  Setiap individu manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.  Tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki sifat sempurna yang tidak memiliki kesalahan sedikit pun, terkecuali Nabi.  Sifat perilaku positif dan sifat perilaku negatif merupakan hal yang biasa kita saksikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Di dalam keseharian kita dapat menilai karakter seseorang dengan sikap yang ditunjuknnya,sifat manusia itu sendiri diwujudkan melalui sikap dan tingkah lakunya sehari-hari, dan dari hal tersebut kita bisa menilai karakteriktik seseorang tersebut seperti apa. Mengetahui karakteristik seseorang tersebut penting dalam hubungan sosial, karena dapat memudahkan kita dalam melakukan kontak sosial, menjalin kedekatan dan bisa menenpatkan diri pada posisi yang benar sehingga tidak terjadi salah paham dan miss komunikasi. Berikut adalah 11 macam Faham / Aliran penilaian baik dan buruk terhadap sesuatu


1.      Baik dan Buruk menurut Ajaran Agama

Menurut Ajaran agama, paham ini yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak tuhan,sedangkan perbuatan buruk adalah sebaliknya. Dalam paham ini keyakianan teologis,yakni keimanan kepada tuhan memegang peranan penting,karena tidak mungkin orang mau berbuat sesuai dengan kehendak tuhan jika bersangkutan tidak beriman kepadanya.
 
Diketahui didunia ini terdapat bermacam-macam agama ,dan masing-masimg menentukan baik dan buruk, menurut ukurannya masing-masing. Agama Hindu,Budha,Yahudi,Kristen dan Islam misalnya, masing-masing memiliki tolak ukur tentang baik dan buruk yang dengan yang lainnya berbeda-beda. Sifat dan corak baik buruk yang didasarkan pada pandangan filsafat adalah sesuai dengan sifat dari filsafat itu sendiri,yakni berubah dan tidak universal.Nilai baik dan buruk bersifat relative. baik dan buruk yang dilakukan seseorang yang bersumber atas ajaran kepercayaan agama yang dianut masing-masing. Agama yang telah dianut oleh seseorang akan mengajarkan dan memberikan suatu pandangan bahwa setiap hal yang baik merupakan hal yang dikehendaki Tuhan dan segala hal yang buruk merupakan hal yang dilarang.
 

2.      Baik dan Buruk menurut Adat Kebiasaan

Menurut aliran ini ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Didalam masyarakat kita jumpai adat istiadatyang berkenaan dengan cara berpakaian, makan, minum, bercakap-cakap dan sebagainya. Orang yang mengikuti cara-cara yang demikian itulah yang dianggap orang yang baik, dan orang yang menyalahinya adalah orang yang buruk. Setiap bangsa memiliki adat istiadat tertentu. Apabila seorang darimereka menyalahi adat istiadat itu, sangat dicela dan dianggap keluar dari golongan bangsanya.

Pada masa sekarang, kita dapat membenarkan adat istiadat semacam itu dan bukan mengingkarinya, dan bila adat istiadat itu banyak salahnya, maka tidak tepat dijadikan ukuran baik dan buruk bagi perbuatan-perbuatan kita Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran adat kebiasaan ialah suatu kebiasaan seseorang dalam melakukan sesuatu hal yang baik dan buruk. Kebiasaan ini merupakan suatu paham yang telah dianut sebelumnya oleh nenek moyang mereka yang biasanya dianggap sebagai patokan mereka untuk menentukan sesuatu hal baik atau buruk.


1.      Baik dan Buruk menurut Faham Kebahagiaan (Hedonisme)

Aliran Hedoisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena berakarpada pemikiran filsafat Yunani. Menurut paham ini banyak yang disebutperbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan,kenikmatan, dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan bahwasemua perbuatan mengandung kelezatan, melainkan adapula yangmendatangkan kepedihan, dan apabila ia disuruh memilih manakah perbuatanyang harus dilakukan, maka yang dilakukan adalah yang mendatangkankelezatan. Maka apabila terjadi keraguan dalam memilih sesuatu perbuatannya,harus diperhitungkan banyak sedikitnya kelezatan dan kepedihannya dan sesuatuitu baik apabila diri seseorang yang melakukan perbuatan mengarah kepadatujuan. “Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; (2) hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.


2.      Baik dan Buruk menurut Faham Bisikan Hati (Intuisi)

Penentuan baik buruk perbuatan melalui kata hati yang dibimbing oleh ilham/intuisi ini hanyalah dianut dan dikembangkan oleh para pemikir akhlakdari kalangan Islam. Falsafah akhlak mengatakan bahwa etika adalah tidakemosionalistik tetapi etika adalah ilham-ilham intuisi, menurut kekuatan itutidak berupa emosi dan rasio akan tetapi kekuatan itu mengintruksikan padamanusia agar melakukan berbagai kewajiban dalam hidupnya dan kekuatan ituterletak dalam diri dan batin manusia. Paham Intution telah dikecam yangberkata akan adanya Insting didalam manusia yang dapat memperdayakan antarabaik dan buruk, sebagaimana panca indra yang dapat memperbedakan antaramacam-macam warna dan suara bahwa manusia itu berselisih dalam memberi hukum kepada hal-hal yang sudah terang.

Dengan mengikuti uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa penentuan baik buruk yang berdasarkan intuisi ini dapat menghasilkan penentuan baik dan buruk yang berdasarkan intuisi ini dapat menghasilkanpenentuan baik dan buruk secara universal atau berlaku bagi masyarakat padaumumnya. Hal ini dapat dipahami karena manusia betapapun memiliki tempattingga, kebangsaan, ras, agama dan lainnya Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham  hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti”.



3.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Pragmatisme

Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris. Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran pragmatisme merupakan suatu pandangan baik dan buruk suatu hal berdasarkan ajaran yang telah diterapkan oleh kaum pragmatisme bahwa kebaikan itu bersifat abstrak dan keburukan itu tidak berguna untuk dilakukan.

Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain.Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja. Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat metafisik, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan filsafat Barat di dalam sejarah


4.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Positivme

Positivisme itu adalah suatu paham falsafati dalam alur tradisi pemikiran saintisme yang mengedepan sejak abad-abad 16-17. Apa yang kemudian disebut saintisme (<science<scire= pengetahuan) ini pertama-tama marak di kalangan para ahli astronomi dan fisika, yang kemudianjuga di berbagai cabang ilmu pengetahuan yang lain, bahkan juga yang berkonsentrasi di bidang persoalan kemasyarakatan dan hukum. Sebagaimana tradisi pemikiran yang berparadigma Galilean, yang menjadi cikal-bakal scientism, positivisme juga bertolak dari anggapan aksionatik bahwa alam semesta ini pada hakikatnya adalah suatu himpunan fenomen yang berhubung-hubungan secara interaktif dalam suatu jaringan kausalitas yang sekalipun dinamik namun juga deterministik dan mekanistik. Di sini fenomen yang satu akan selalu dapat dijelaskan sebagai penyebab atau akibat dari fenomen yang lain.

Hubungan sebab-akibat seperti ini dikatakan berlangsung tanpa henti dan tanpa mengenal titik henti di tengah suatu alam objektif yang indrawi, tersimak sebagai kejadian-kejadian yang faktual dan actual, lepas dari kehendak subjektif sesiapapun. Dikatakanlah bahwa hubungan kausalitas antar-fenomen itu dikuasai oleh suatu imperativa alami yang berlaku universal, dan yang oleh sebab itu dapat saja berulang atau diulang, di manapun dan kapanpun asal saja syarat atau kondisinya tak berbeda atau tak berubah (ceteris paribus!). Asal saja fenomen peneyebabnya diketahui, dan kondisi tak berubah, maka terulangnya kasus akan selalu dapat saja diprakirakan atau bahkan diramalkan. Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran positivisme merupakan suatu paham yang berkesimpulan bahwa baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan manusia berdasarkan atas keadilan yang telah ditetakan.


5.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Naturalisme





Naturalisme merupakan  teori yang menerima “nature” (alam) sebagai  keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dam waktu.  Natural adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah sebaliknya dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam (Harold H. Titus e.al. 1984) Materialisme adalah suatu istilah yang sempit dari dan merupakan bentuk dari naruralisme yang terbatas. Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta. Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran naturalisme merupakan suatu cara pandang akan baik dan buruk yang dilakukan berdasarkan prinsip kehidupan dan perkembangan akan kehidupan dari masing-masing manusia. Semakin berkembangnya kehidupan semakin komplekslah permasalahan baik dan buruk suatu prilaku.


6.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Vitalisme

Menurut paham ini yang baik ialah yang mencerminkan kekuatandalam hidup manusia. Paham ini pernah dipraktekkan pada penguasa di zamanfeodalisme terhadap kaum yang lemah dan bodoh. Dengan kekuatan dankekuasaan yang dimiliki ia mengembangkan pola hidup feodalisme,kolonialisme, dictator dan tiranik. Perbuatan dan ketetapan yang dikeluarkanmenjadi pegangan bagi masyarakat, mengingat orang yang bodoh dan lemahselalu mengharapkan pertolongan dan bantuannya.

Dalam masyarakat yang sudah maju, dimana ilmu pengetahuan danketerampilan sudah mulai banyak dimiliki oleh masyarakat, paham utalismetidak akan mendapat tempat lagi, dan digeser dengan pandangan yang bersifatdemokratis. Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu  bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.


7.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Idealisme

Aliran idealisme merupakan factor terpenting dari wujudnya tindakan tindakan yang nyata. Menurut Immanual kant untuk dapat terealisasinya  tindakan dari kemauan yang baik, maka kemauan yang perlu dihubungkan dengan suatu hal yang akan menyempurnakannya. Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang bai itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri. Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran idealisme merupakan suatu cara pandang manusia menilai suatu hal tersebut baik atau buruk berdasarkan atas ide tau pikiran mereka masing-masing dalam menjalaninya.

8.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Marxisme

Marxisme merupakan paham yang berasal dari pandangan Karl Marx. Marxisme adalah paham yang bertujuan untuk memperjuangkan kaum Proletar untuk melawan kaum Borjuis. Teori Marxisme yang secara umum dipandang sebagai dasar ideologi komunisme dicetuskan dan dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engel sejak 150 tahun yang lalu sebagaimana dalam bukunya  The Manifesto of the Communist Party  yang di terbitkan pada tanggal 21 February 1845 merupakan sebuah manifesto politik mengenai teori komunis yang menekankan pada perjuangan kelas dan kesejahteraan ekonomi. Teori marxisme yang dibangun oleh Karl Marx ini sangat dipengaruhi oleh filsafat dialektika Hegel.

Menurut Marx dalam sebuah masyrakat terdapat dua kelas/kaum yaitu kaum yang memiliki alat produksi (Borjuis) dan kaum yang tidak memiliki alat produksi (Proletar). Alat produksi yang dimaksudkan disini adalah segala hal yang dapat menghasilkan sebuah komoditas yang merupakan barang kebutuhan masyrakat. Karena telah menjadi kebutuhan mau tidak mau masyarakat akan tetap membelinya. Apabila dilihat dari keadaan kaum Borjuis sebagai pemilik alat produksi akan memperoleh keuntungan dari proses pembelian tersebut. Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan. Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran marxisme merupakan suatu cara pandang manusia yang menentukan baik dan buruknya suatu hal berdasarkan tujuan apa yang ingin diambil nantinya.



9.      Baik dan Buruk menurut Faham / Aliran Komunisme

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan  prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Penilaian baik dan buruk menurut pandangan ajaran komunisme ialah suatu cara pandang manusia untuk menentukan baik dan buruknya suatu hal berdasarkan keadilan yang harus merata dan tidak mementingkan kaum atas.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.


Referensi :

2.      https://www.academia.edu/9576050/FILSAFAT_ILMU_AKHLAK_BAIK_and_BURUK_ [Di akses tanggal 6 Maret 2015]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar